Sunday, April 20, 2008

LIGHT & SILENCE

Photobucket

Sudah seminggu ini aku melewati jalan ini pada jam yang sama, bahkan mungkin jauh lebih malam. Jika aku melewatinya aku selamu memandang ke arah kiri, betapa indahnya bila bisa sejenak berdiri memandang kosong... sebuah kota penuh cahaya.
Malam ini aku berdiri di sini. Angan dan asaku menarikku untuk sejenak menghentikan laju kendaraanku yang seharusnya membawaku pulang, membawaku menebus segala penat dan gelisahku dalam pekerjaan. Dan aku berdiri di sini. Memandang kosong ke arah titik penuh cahaya, betapa aku baru tersadar, setiap hari 2 kali aku melewati tempat ini, 10 kali dalam seminggu, entah berapa ratus kali dalam setahun...
Entahlah, aku begitu menikmati sebuah paradoks yang ada di hadapanku, sebuah kenayataan hakiki bahwa hidup tercipta senantiasa berpasangan. Jauh di ujung sana, gedung bertingkat angkuh menantang langit, menyemburkan ribuan watt cahaya, sementara tak jauh di depanku, rumah-rumah petak berhimpitan seolah tidak mau memberikan ruang satu dengan lain, atau cobalah lihat seorang pemulung sedang menikmati sebatang rokok dibalik bayangan gelap jembatan, sementara di saat yang sama tuan besar sedang bergumul nyaman di tempat tidurnya...
Ah..., inilah hidup... aku tak mampu berbuat muluk-muluk saat ini, puas memandang dan merenung, beberapa menit kemudian aku hamburkan jepretan kameraku ke arah cahaya...

Photograph by Reza Rachmadiananto

2 comments:

bekerja said...

posisi sampeyan yang mane ?

anak gedongan atawa anak petak-an..
hihihi

inside-reza.com said...

Kalo posisi saya di mana aja yang enak Mas Bro... he..he..

Thank you, sudah mampir & kasih komentar...

Salam Dahsyat!