Tuesday, July 15, 2008

TERSESAT?.... BELI GPS SEGERA !!!

Semua berawal dari perjalanan saya pada bulan Juni 2008 kemarin ke Bandung, Jawa Barat, memang bukan perjalanan pertama kali (hampir tiap bulan saya datang ke Bandung). Saat itu, saya ditugaskan oleh kantor untuk suatu keperluan di Pemkab Bandung di daerah Soreang, sambil menyelam minum air (apalagi urusan selesai pukul 11.30), saya sempatkan untuk datang ke klien saya di daerah Dayeuhkolot.

Masalahnya, driver saya bukan termasuk orang yang hafal jalanan Bandung. Apalagi ini ada di daerah pinggiran. Sesudah berputar-putar nggak jelas, antara 1-1.5 jam, akhirnya sampai juga ke tujuan di daerah Dayeuhkot. Memang sih, kalau telaten bertanya tak akan sesat di jalan he..he.., tapi akan lebih mudah jika dalam perjalanan berbekal peta atau device navigasi.

Sesudah selesai urusan, dalam perjalanan Bandung - Jakarta via Tol Cipularang terfikirkan untuk membeli GPS (Global Positioning System) sebagai teman perjalanan. Beberapa hari kemudian, terwujudlah rencana pembelian GPS tersebut!

Sebenernya ada beberapa pertimbangan GPS device yang ingin saya beli antara lain :
1. Portable
2. Gampang Pengoperasiannya
3. Relatif terjangkau harganya
4. Hemat batere

Dari kriteria tersebut, beberapa jenis device telah masuk list antara lain :
1. GPS untuk yang didedikasikan untuk dipasang di Mobil
2. Handheld GPS
3. Bluetooth GPS.

Photobucket

Dari ketiga pilihan tersebut, akhirnya saya putuskan untuk menebus Bluetooth GPS merk HOLUX M-1000 dengan pertimbangan antara lain :
1. Saya pemakai PDA, so ga masalah dunkz... :)
2. Relatif Portable, hanya sebesar korek api
3. Build quality cukup baik, dibanding merk sejenis.
4. Harga relatif cukup terjangkau, it's only Rp. 650 K

So? jadinya saya mau cerita apa yah? oke kita mulai saja...

WHAT's IN THE BOX

Photobucket

1 (Satu) Unit GPS Device
1 (Satu) unit Batere --> Kalo mau dipasang Nokia BL-5C, juga bisa
1 (Satu) unit Car Charger
1 (satu) unit CD Driver --> saya nggak tahu untuk apa ini
1 (satu) unit CD Smart to go trial
1 (satu) Unit CD Program (dari Toko)

Komentar saya di sini hanya satu, kenapa si Holux ini tidak menyertakan travel charger (maksudnya charger yang bisa menggunakan stop-kontak dinding)? padahal tidak semua orang (termasuk saya) menggunakan GPS kalau hanya berkendara mobil, kadang saya memakainya bersepeda, bersepeda motor ataupun sewaktu berjalan kaki.
Namun demikian, untungnya plug charger-nya Holux berbentuk "female mini USB", jadi kalo punya charger dengan kepala "male mini USB" bisa dipake (charger beberapa type Motorola cocok dipake), kalo saya sendiri memakai travel chargernya Creative Zen Micro, pas! plug & play he..he... Untungnya lagi, kalau tidak punya charger yg saya sebut di atas, unit GPS ini masih bisa di charger menggunakan rongga USB yang ada di PC atau Laptop! tinggal pilih aja deh ...

FITUR & SPESIFIKASI

Photobucket

- Built in MTK MT3318 Low power consumption GPS chipset.
- 32 parallel satellite-tracking channels for fast acquisition and reacquisition.
- Superior sensitivity up to -159 dBm.
- Built-in WAAS/EGNOS Demodulator without any additional hardware.
- Compatible with Bluetooth Serial Port Profile (SPP) completely.
- Low power consumption. Built-in rechargeable and changeable Lithium-ion battery, the working time can last 23 hours maximum.
- Provide expand terminal contact to other system without Bluetooth device.
- Support NMEA0183 V 3.01 data protocol.
- 3 color-LEDs indicate to show the status of device.
- FLASH based program memory. New software revisions upgradeable through serial interface.
- Small, sleek, and lightweight design easily fits in your hand.
- Over-Temperature protection
- Enhanced algorithms -SnapLock and SnapStart provide superior navigation, performance in urban, canyon and foliage environments.
- For Car navigation, Marine navigation, Fleet management, AVL, Personal navigation, Tracking System, and Mapping device application.
- Specs
- Search up to 32 satellites
- Receiver : L1, 1575.42 MHz
- C/A code:1.023 MHz
- Update rate : 1 HZ
- Antenna type : Built in patch antenna
- Minimum signal tracked : -159dBm
- Weight : < 53g
- On/Off switch : slide switcher
- Lithium-ion battery lasts for 23 hours of use maximum
- Operation temperature : -10 ºC to + 60 ºC
- Store temperature : -20 ºC to + 60 ºC (With Lithium-ion battery )
- Store temperature : -30 ºC to + 80 ºC (Without Lithium-ion battery )
- Operation humidity : 5% to 95% no condensing
- Position Accuracy
- Non DGPS (Differential GPS):
- Position : 3.0 m CEP without SA
- Velocity : 0.1m / sec
- Time : 0.1 microsecond. sync GPS time

DGPS(RTCM/EGNOS/WAAS/MSAS):
Position :
- < 2.2 m, horizontal 95 % of time
- < 5 m, vertical 95 % of time

Acquisition Time
- Reacquisition: 0.1sec.Average
- Cold start: < 36 seconds
- Warm start: < 33 seconds
- Hot start: < 1 second

TRIAL RUN

Photobucket

Okey, next step, pairing dengan PDA saya. Yah untuk diketahui sampai saat ini saya memakai O2 XDA IIs dalam bertelekomunikasi. XDA ini sudah cukup lama bersama saya, sekitar tahun 2006 saya ambil sebagai pengganti Motorola ROKR E1. Oh ya dibandingkan jika XDA IIs M-1000 terlihat mungil bukan? ya itu yang saya suka... selama beroperasi unit M-1000 dapat dimasukkan di saku baju atau celana, boleh juga masuk dalam tas :)

Proses pairing sendiri relatif cukup mudah, pertama bikin point koneksi dan secara otomatis akan terbentuk shortcut. Di dalam trial run ini saya menggunakan software dua software GPS untuk PDA yaitu MapKING 10 dan Garmin XT 4.10 (GXT). Kenapa dengan dua Software ini? saya suka tampilannya bener2 keren terutama untuk MapKING peta jakarta nya cukup lengkap sementara untuk Garmin XT punya peta asia yang ciamik.... :)

Photobucket

Setelah berhasil dipairing kira-kira tampilan informasi GPS di MapKING10 adalah seperti ini, posisi saya ada di Jakarta terlihat dengan titik koordinat, berapa jumlah satelite yang tertangkap di unit M-1000, dan streaming data (untuk yang ini saya nggak ngerti buat apa). Oh iya, tanpa adanya peta, software GPS ini nggak ada guna, ibarat sebuah peta buta (di jaman SD dulu he..he..), mungkin hanya bisa berfungsi sebagai kompas saja.

TRIAL RUN @ JAKARTA

PhotobucketYep! screenshoot ini saya ambil sewaktu saya melaju di Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan menuju arah kantor saya di bilangan Thamrin di Jakarta Pusat. Sebagai informasi, saya memulai sesi perjalanan ini dari Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Begitu mobil melaju, saya set-up tujuan akhir perjalanan ini adalah kantor saya di Thamrin. Begitu ditentukan titik akhirnya GXT saya langsung melakukan kalkulasi bagaimana cara mencapai kantor saya, termasuk estimasi kapan saya bisa sampai di sana. Dalam kalkulasi tersebut GXT telah menentukan mana saja jalan yang harus saya lewati. Apabila kita mencoba mengingkarinya (maksudnya nggak patuh sama perintah GXT) maka akan segera dicarikan jalur alternatif, tanpa kita harus puter balik karena kebablasan :) Sehingga dengan demikian, nggak ada alasan bagi kita untu tersesat! (kecuali hilang sinyal). Dalam informasi yang tampak dalam screen XDA IIs saya tertera kecepatan dan arah kemana mobil berjalan. Kalau saya amati, sinkronisasi antara speedometer mobil saya dengan kecepatan di layar PDA hanya berselisih beberapa detik saja, sehingga dapat dikatakan device ini realtime

TRIAL RUN @ KENDARI to KOLAKA

PhotobucketSelagi masih hangat, maksudnya masih belum sebulan beli dari toko, GPS ini saya bawa dalam perjalanan dinas saya ke Pomalaa, Kolaka untuk meninjau tambang Nikel di sana. Screenshoot di sebelah saya ambil di hotel di mana saya menginap, sehabis penerbangan 3.5 jam dari Jakarta. Berhubung belum tersedia peta seluruh Indonesia, maka yang tertera hanya Informasi GPS saja. Oh ya Software yang digunakan MapKING10. Sewaktu dalam perjalanan menuju ke Pomalaa, Kolaka, M-1000 susah nge-locking satellite, saat itu mobil yang saya kendarai melaju dengan kecepatan 120 km/jam di lingkungan hutan, dengan jalan berkelok-kelok. Setelah stabil di kecepatan 50-60 km/jam baru saya berhasil nge-locking satelitte. Jadi mungkin dapat diambil kesimpulan, bahwa locking signal dari satelite akan susah didapat dengan kecepatan 100 km/jam ke atas, di tambah lagi rimbunnya pepohonan juga menghalangi signal. BTW, berhungung nggak ada peta tersedia, selama perjalanan tersebut GPS saya hanya berfungsi sebagai kompas saja.

TRIAL RUN @ SURABAYA

PhotobucketDalam masa trial run, M-1000 ini sempet saya bawa juga dan saya test ke Surabaya, Kota terbesar kedua setelah Jakarta. Dalam screenshot saya sedang melaju di Jalan Ngagel Surabaya, saat ini saya hanya mengaktifkan mode peta saja, bukan mode menuju tempat tertentu. Sehingga, hanya ditunjukkan lokasi sekitar saya saja. Apabila di set tujuan akhir saya, GXT dengan senang hati akan mengantar anda! Oh ya Commnet soal GXT, peta yang disediakan cukup lengkap, bahkan untuk di Surabaya sekalipun! Saya pikir POI (Point of Interest) yang tersedia di sini akan sedikit, namun ternyata dugaan saya salah. Di Surabaya misalnya, sewaktu saya khawatir isi tangki bensin kendaraan saya akan habis, dengan gampang saya menemukan SPBU terdekat, hanya cukup mencari POI terdekat anda akan dipandu sampai tujuan. Atau misalnya perut sudah lapar dan ingin makanan tertentu, dengan mudah kita akan menemukan restoran masakan jepang misalnya, Kentucky Fried Chicken apalagi.... Gampang!

KONKLUSI

Komentar saya tentang M-1000 sudah saya tulis di atas, yaitu hanya sampai dengan masalah travel charger, soal yang lain saya dudah cuku puas. Selain soal Device itu sendiri, menurut saya, sudah seharusnya setiap berkendara atau melakukan perjalanan kita membawa GPS, selain mudah menemukan lokasi tujuan kita akan sangat-sangat dimudahkan. seperti contoh yang telah saya tulis di atas. Bensin Habis? mau ngisi? cari aja di SPBU terdekat, Lapar? Mau makan? GPS akan memandu menemukan restoran terdekat atau yang sesuai dengan keinginan, Mau menuju suatu tempat tapi nggak ngerti? tanya sama GPS, anda akan selamat sampai tujuan. Tentu saja, kalau sudah tersedia peta dunkz... he...he... But after all, thanks to GPS technology, suatu saat, suatu waktu, dalam perjalanan darat dari Jakarta menuju Denpasar, saya akan coba ikuti petunjuk GPS dalam kendadaraan saya he..he.. Doakan yah!


I n f o

Photographer : Reza Rachmadiananto
Camera : Canon EOS 400D
Lenses : Tamron 17-50mm f/2.8 XR Di II
Flash : Nissin Di622
Filter : Hoya UV
PDA : O2 XDA IIs WM 03
Software : MapKING10 & Garmin XT
GPS : HOLUX M-1000

1 comment:

Anonymous said...

bos,.total abis brapa tuh buat aktif gps sampe beres?