Saturday, February 2, 2008

BANJIR-BANJIR DATANG LAGI SAYANG...

Malam sebelumnya saya sudah sangat khawatir hujan nggak berhenti sama sekali. Tanggal 31 Januari 2008, sejak pukul 11 Malam hujan deras terus-menerus membasahi. Benar, pagi-nya saya berangkat ke kantor masih hujan deras. Dengan menggunakan jas hujan Batman, pagi tanggal 1 Februari 2007 saya berangkat ke kantor, dengan basah kuyub! :(

Berharap hujan berhenti, tapi nyata-nya tidak. Suasana di kantor bener-bener kelabu, soalnya mendung di luaran sangat gelap. TV Sony 29" yang dipasang di kantor menyiarkan kalau di beberapa tempat telah terjadi banjir, bahkan Presiden Soesilo Bambang Yoedhoyono (SBY), terjebak macet akibat banjir di deket Sarinah (yang kebetulan tak jauh dari lokasi kantor saya) sehabis pulang dari sidak di pasar Tangerang, sampai akhirnya beliau berganti kendaraan dengan SUV milik para pengawalnya yang memiliki ground clearance yang lebih tinggi dibandingkan dengan sedan Mercedez-Benz S600 yang biasa beliau gunakan.

Sesekali mata menengok ke jendela dari lantai 3 tempat saya bekerja, masih mendung. Sudah jam makan siang, detik.com mengabarkan banjir di mana-mana! GILA! pikir saya, Jakarta bakalan banjir lagi.... Pukul 13.00 hujan berhenti, tapi jalanan di luar jendela kantor sepi... waduh, pertanda buruk nih, berarti ada simpul macet yg entah di mana. Temen yg baru pulang dari OTS mengabarkan pula, Jalan Kebon Sirih depan Bank Indonesia sudah terendam banjir setinggi 70 centimeter, bahkan air sempat masuk ke mobil Kijang Innova milik kantor. Seorang OB juga mengabarkan, jalan sabang udah mirip selokan! jalan depan sarinah apalagi, mirip Kolam Besar. Damn it!

Bos, saya yang sedang tugas ke Pekan Baru Riau, yang semestinya sudah sampai kantor sebelum sholat jum'at mengabarkan kalau pesawatnya mendarat di bandara Halim Perdana Kusumah akibat cuaca buruk sehingga tidak bisa mendarat di Cengkareng, meski sudah mendarat, tak bisa keluar pesawat! berati bener-bener deh... Jakarta bajir lagi, cape deee..... :(

Tepat pukul 16.45 dari yang biasa balik setelah jam 19.00 saya bergegas memacu Yamaha Jupiter MX saya untuk pulang, in case sampai kebanjiran di jalan. Jalan Kebon Sirih sepi, tapi tampak bekas air tumpahan dai kali di depan BI menggenang di mana2 tembok & trotoar tampak kecoklatan. Sampai di perempatan hotel milenium masih sepi, demikian pula di perempatan Jati Baru. Sepi yang tak biasa, apalagi mengingat saat ini adalah akhir pekan dan waktunya orang pulang kerja. Pasti-nya jalan-jalan yang saya lewati ini sudah sangat ramai dan moatjet!!!. Lewat cideng, jalan agak tersendat, apalagi di Jalan Musi, wis macet!

Dengan susah payah, akhirnay bisa selip kana selip kiri sampai turun di jembatan kanal barat! dan ternata di situ banjir hampir 80 cm... Ada yg nekat masuk air, beberapa terlihat beberapa motor mogok kemasukan air. nggak mau ambil resiko, bayar Goceng sama tukang gerobak untuk nyebrangin motor sampai ke depan (kurang lebih 200m). Setelah lewat genangan, saya bersyukur bisa lewat genangan dan segera bisa menikmati akhir pekan yang nyaman :D

Namun itu hanya angan-angan saja, dan mimpi buruk di mulai. Sesampai di perempatan underpass Tomang semua kendaraan yang akan menuju ke arah Grogol/Citraland berhenti, kata salah seorang petugas polisi, depan apartemen yang sedang dibangun banjir dengan kedalaman 70cm - 1 meter, gilaaaa.... Ya udah deh akhirnya menerobos Tol Kebon Jeruk! keluar jalan ke Jl. Panjang dan dimulailah petualangan ini...

PhotobucketSemula saya berniat lewat Jl. Tanjung Duren Raya untuk bisa balik rumah, dan untuk menuju ke situ saya mesti lewat pinggir jalan tol, menuju ke arah Taman Anggrek, tapi apa lacur, jalan tersebut tak luput tergenang. Akhirnya memutuskan banting setir ke kiri, masuk ke daerah Kepa Duri, dan hampir semua jalan tertutup air. Tak ada pilihan lain, harus terus maju! kalau sebelumnya dengan kedalaman banjir 70cm saya menyerah dengan naik gerobak, sekarang tak ada pilihan! mesti diterjang... semula sempat khawatir Jupiter MX saya nggak mampu menembus genangan sedalam itu. Tapi mengingat posisi mesin tegak 45 derajat, saya yakinkan bahwa motor ini mampu, meskipun tertatih-tatih dengan gigi 1 saya terjang genangan2 tersebut. Makin masuk ke dalam perumahan-perumahan semakin banyak genangan...

Sampai akhirnya udah nggak mampu lagi maju, kedalaman banjir di daerah Greenvile sudah mencapai 1 Meter! rasanya tak mungkin Jupiter MX saya menembus genangan setinggi itu, dan pasti akan konyol nantinya. Kalau motor mogok, saya harus mendorongnya entah sampai mana... belum lagi mesin pasti rontok kena masuk air, biaya yang mesti saya tanggung untuk servis juga tak sedikit.. Bah! sangat menyusahkan banjir ini.

PhotobucketBeberapa jalan besar, dan perumahan elit tak bebas dari banjir! Setelah tak mampu menembus Greenvile, saya memutuskan kembali ke Jalan Panjang. Hari sudah beranjak malam, dari jalan terdengar gema Adzan Maghrib mengumandang, pertamax saya sudah hampir habis. Celaka! mungkin karena jalan di gigi 1 menghamburkan energi. Mesti cari POM bensin pikir saya. Setelah mencari dapat juga di Jalan Panjang sebelum Wisma Indovision, konyolnya Pompa bensin untuk Pertamax tak dialiri listrik, mungkin gensetnya terpakai untuk yang lain, ya sudahlah... PertamaxPlus tak apa, untung bawa duit yang cukup. Setelah mengisi, saya berfikir, mungkin lewat Jalan Daan Mogot akan lebih mudah, ternyata tidak! jalan sudah macet menuju ke arah perempatan Wisma Indovision. Nanya sama pedagang Asongan, Pesing banjir... Bah! akhirnya puter balik aja deh...

Waktu sudah menunjukkan pukul 19, berarti sudah hampir 3 jam saya di jalan, berputar-putar nyari jalan keluar. Dari Jalan Panjang, akhirnya memutuskan menuju ke arah Kebon Jeruk, siapa tahu masih kering.... Rupanya harapan tersebut terkabul. Meskipun macet, jalan tersebut bebas banjir. Sampailah akhirnya saya di derah Batu Sari. Setelah nyeberang jembatan yang membelah Tol Kebon Jeruk, sampailah juga di Jalan Tanjung Duren... Dan akhirnya, tepat 20.10 saya telah sampai di rumah. Phew... :( :) :D

Photography by Reza, Sony Ericsson K608i White

No comments: