Saturday, March 22, 2008

BAJINGUUKKK!!! WONG KURANG AJAR TENAN

Sore ini saya dan keluarga Saufa sedang ngobrol santai di ruang tengah, kami bercerita hal-hal ringan, entah kapan mulainya Papa-nya Saufa cerita siang tadi betapa banyak Durian yang sedang bagus-bagusnya di Bromo. Ya sudah, sahutku, kalau memang kepengen makan durian mari cari keluar. Setelah semua bersepakat akhirnya kami berangkat.

Tujuan utama kami adalah Jl. Barata Jaya. Di Surabaya, tempat ini cukup terkenal sebagai kluster khusus penjualan buah durian. Setelah melihat-lihat sejenak, papa menghentikan mobil di depan penjual yang buah duriannya terlihat baik. Berdua dengan Mama, beliau berdua turun untuk menawar harga. Kami berlima (saya, saufa, kak ila, kak anggi & nathan) turun setelah mendengar panggilan dari tempat penjual yang tak seberapa jauh dari mobil diparkir, mungkin hanya lima meter kurang.

Sebelum keluar saufa bertanya, apakah tas-nya boleh ditinggal di sini (mobil) jawab saya terserah (tak terlintas sedikitpun pikiran bahwa ini akan jadi musibah malam ini).

Setelah menghabiskan 4 butir durian, seorang pembeli lain berteriak-teriak "Pak-pak pintunya dibuka!!!", sambil menunjuk-nunjuk sisi kanan mobil yang berhadapan langsung ke jalan. Saat itu tak seorangpun dari kami aware dan sadar dengan teriakan tersebut, saat itu saya pikir mobil Papa kena serempet mobil yang lewat. Sambil menuju ke mobil semua orang berdatangan, bertanya ada apa... saat melihat sisi kanan mobil saya melihat tak ada bekas serempetan, tapi ketika melihat ke jok belakan saya sangat terkejut, tas-nya saufa telah lenyap!!!

Biadab bener!!! apakah orang sudah kehilangan rasa takut akan laknat Allah, apakah orang sudah sedemikian 'sakit' hingga tega mengambil hak milik orang lain?! Dua buah handphone, uang Rp. 800 ribu, kartu ATM, Kartu kredit, dan kartu identitas lain musnah-hilang tak berbekas. Mungkin sekitar Rp. 5 juta kerugian material Saufa saat itu, namun data (nomor telepon, notes, jadwal serta catatan lain) tersimpan dalam handphone yang tak ternilai harganya juga ikut lenyap. Saufa hanya bisa menangis, menyesali kenapa meninggalkan tas di mobil, saya pun nggak bisa berbuat banyak saat itu... (Saya ikut menyesal kenapa tak memberikan saran yang benar dg membawa tas ke luar untuk tidak ditinggal di mobil).

Berdasarkan keterangan ibu-ibu yang berteriak pertama tadi, sewaktu kejadian ada 3 sepeda motor yang sedang mengawasi seorang remaja tanggung masuk ke mobil. Kak Anggi sempat melihat seorang bertubuh kecil dengan baju putih masuk ke mobil, namun saat itu dia nggak memperhatikan karena lebih fokus ke Nathan yang sedang bermain-main. Setelah kejadian itu kami tak mampu berbuat apa-apa karena pencuri telah lenyap. Apapun yang terjadi dalam hati saya masih bersyukur bahwa kami hanya kehilangan harta benda bukan yang lain...

Segera setelah membayar Durian kami bergegas segera meninggalkan tempat itu untuk kemudian melapor kepada Kantor Kepolisian Sektor terdekat. Dalam perjalanan, untuk meminimalkan potensi kerugian yang lebih besar saya segera menghubungi call center untuk memblokir seluruh kartu kredit & ATM yang ada. Sampai di Kantor Polisi, kami diterima oleh beberapa orang Bapak Polisi yang tidak dapat berbuat banyak, kecuali hanya membuatkan laporan (Sigh....), alangkah bangganya kalau bapak-bapak tersebut dapat bertindak dengan cepat, atau setidaknya melakukan sesuatu...

Setelah membuat laporan kehilangan kami segera angkat kaki dari situ untuk segera pulang. Di sepanjang jalan, Mama senantiasa menenangkan bahwa apa yang diambil mungkin merupakan bagian harta yang menjadi hak orang lain, mama juga berpesan dengan kejadian ini harus lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah SWT, banyak beramal dan berbuat baik.

The Moral Of The Story :
1. Jangan pernah meninggalkan barang berharga dalam mobil
2. Kunci mobil sewaktu parkir
3. Senantiasa bawa barang berharga secukupnya
4. Don't put your egg on one basket (pisahkan barang berharga)
5. Waspada terhadap segala kemungkinan
6. Mendekatkan diri kepada Allah, berbuat baik dan banyak beramal

No comments: