Saturday, May 31, 2008

SUVENIR PERKAWINAN, CARI DI PASAR JATINEGARA!

Siapapun pasti pernah mendengar tentang pernikahan bukan? pasti dunkz... :) salah satu hal yang dicari bagi pasangan yang akan menikah untuk melengkapi acara resepsi pernikahan adalah "Suvenir". Memang sih, benda ini boleh dibilang "penting gak penting", kenapa? bagi saya sendiri pesta perkawinan boleh dong nggak ada suvenir, toh kadang suvenir yang kita berikan sama sekali nggak dipake sama yang menerima atau bahkan dibuang... :( duh sayang banget kan? di sisi lainnya, kalau nggak ada suvenir kok ya agak aneh, menyimpang dari kebiasaan, pelit dsb... you name it! :)

Lah kok malah bicara yang lain sih :) Ok. Hari sabtu ini, mestinya saya nyelesain pekerjaan di kantor, tapi berhubung lagi males, sewaktu siang saya putuskan untuk pergi nyari suvenir perkawinan untuk saya dan pasangan saya nanti. Sebelum berangkat, saya sudah persiapkan diri untuk membaca beberapa referensi tentang tempat nyari suvenir yang murah & banyak pilihan. Dari beberapa bacaan yang saya dapatkan, Pasar Regional Jatinegara adalah tempat yang cocok untuk mencarinya! Sebenernya ada lagi tempat yang jauh lebih dekat dari kantor saya di daerah Thamrin, yaitu Pasar Pagi Asemka, tapi berhubung pasangan saya pernah ke pasar ini dan tidak menemukan yang dicari, akhirnya saya putuskan untuk mencoret tempat ini dari daftar

Di mana sih Pasar Jatinegara? Orang Jakarta sendiri belum tentu pernah ke sini lho, kalau belum coba lihat dalam peta di bawah ini (yang saya gambar dengan tanda panah), di situlah Pasar Jatinegara berada! :)

Photobucket

Karena merupakan sebuah Pasar Regional, Pasar Jatinegara merupakan kawasan yang sangat padat, padat & semrawut malah. Jadi, siapkan mental & kesabaran kalau jalan ke sana, terutama saat akhir pekan. Sekedar tips, kalau tidak mau terlalu lama ngantri masuk areal parkir pasar, anda dapat menaruh kendaraan anda di Jatinegara Trade Center yang terletak di depan Pasar. Meski harus berjalan agak jauh, tapi kita tidak perlu mengantri :)

Pasar Jatinegara juga dikenal dengan nama Pasar Mester, tolong dikoreksi kalau salah (karena tahu ini dari forum, dan validitasnya belum di uji, he..he..), Pasar ini disebut dengan nama mester karena dulu ada Orang Belanda yang jadi tuan tanah disana. Halah kok malah ngomong sejarah :) Ok. Langsung masuk ke pasar... Saat saya datang, waktu sudah menunjukkan pukul 12.30 WIB! Puanas! Pengap! dan pastinya sumpek! maklum lah namanya pasar, jangan bayangkan kalau anda belanja di Mal dengan pendingin ruangan yang sangat nyaman. Secara umum yang meramaikan pasar ini adalah kaum perempuan, jadi kalau anda laki-laki jangan malu yah ikut menawar dengan ibu-ibu & mbak-mbak yang saya akui dengan sangat gagah & gigih menawar he..he.. :)

Terheran dan takjub ketika saya pertama kali datang di Pasar ini, dan hari sabtu ini merupakan kali pertama dalam hidup saya datang ke pasar seperti ini, di mana bangunan pasar yang cukup besar ini seakan-akan tak mampu menampung luapan orang-orang yang sedang malakukan transaksi. Untuk masuk ke dalam, kita harus membiasakan diri untuk lelalu bersetuhan & bersenggolan dengan sesama pengunjung pasar.

Sekilas saya lihat, barang yang paling banyak diperdagangkan adalah kain, dan pakaian jadi, sehingga saya agak bingung juga di mana letaknya toko Souvenir Perkawinan itu? Setelah celinguk kanan-kiri, bertanyalah saya ke satpam, dan ternyata lokasi yang penuh dengan souvenir ada di lantai basement.

Memang sih, di lantai ini, hampir semua toko menjajakan hal yang berkaitan dengan perkawinan, seperti kotak seserahan, peningset dan tentu saja suvenir. Jujur saja saya tidak terlalu tertarik untuk lama mengeksplor lantai ini, sumpek-nya jalan membuat saya tidak banyak melakukan survey harga dari satu toko ke toko yang lain. Saya ber asumsi kalaupun toh harga suvenir yang saya ambil terlalu mahal, paling selisihnya tidak seberapa dibandingkan toko yang lain, mengingat penjualan dalam kawasan umumnya relatif terkontrol, dan biasanya diferensiasinya terletaik di service atau pelayanan.

Oke deh, langsung saja saya menuju toko yang sepertinya ramai dikunjungi ibu2 :) Berhubung saya laki-laki, semula mbak-mbak pemilik toko nggak terlalu antusias melayani saya :( Nanya sini dan sana nggak banyak tanggapan, tapi daripada harus nyari deitempat lain akhirnya (sedikit dengan memaksa he..he..) minta jadi prioritas. Tapi ternyata si Mbak, cukup ramah juga kok, tadi masih banyak pembeli sehingga kurang fokus untuk melayani saya.

Setelah banyak bertanya, termasuk konsultasi dengan pasangan saya, dipilihlah Kipas & Kotak tempat lipstick sebagai suvenir pernikahan kami nanti. Toko juga menyanggupi pesanan saya yang cukup customize di mana suvenir itu dibungkus dengan mika dan pita. Ternyata pesanan saya jadi di luar ekspektasi saya, 1 minggu sudah bisa di ambil! hebat juga saya pikir. :) Pola pembayaran 50% sebagai DP (Down Payments) dan 50% sisanya akan dibayar ketika barang saya ambil. Sudah deh... transaksi ditutup hanya dalam waktu 30 menit! (he..he.. cepet yah! soalnya saya nggak minta & nawar yg macem2)

1 MINGGU KEMUDIAN

Sesuai dengan waktu yang dijanjikan, hari sabtu berikutnya saya datang ke Pasar ini lagi untuk mengambil barang. Alamaak... ternyata kardus tempat suvenir cukup banyak & ukurannya sangat besar! sempet kepikiran bagaimana mengirim suvenir ini ke Surabaya...

Setelah saya bayar, si Mbak memanggil 2 orang tukang angkut untuk membawa suvenir ini ke Mobil Saya yang saya parkir di Jatinegara Trade Center. Berhubung jauh si Tukang angkut minta upah Rp. 20,000.- seorang, setelah ditawar mereka mau dibayar Rp. 15,000.- seorang. Mungkin kalau saya parkir di parkiran Pasar, Rp. 10,000.- juga sudah terlalu banyak... :)

UNBOXING SOUVENIRS

Photobucket



Photobucket

Gambar pertama di atas adalah pesanan kipas saya yang dibungkus oleh tabung mika, sementara untuk yang kedua adalah tempat lipstick yang juga dibungku mika. kedua pesanan tersebut juga dilengkapi dengan pita beserta bunga untuk aksen. Mengingat kardus yang diberikan untuk tempat suvenir sudah sangat reyot dan tidak layak untuk dipakai menirim, jadi harus saya packing ulang termasuk di bungkus lakban secara penuh. Dan akhirnya bungkusan tersebut telah saya kirimkan ke Surabaya via Ekspedisi yang menggunakan jasa Kereta Api Sembrani, Jurusan Jakarta - Surabaya.

So bagi pasangan yang mau nyari souvenir wedding, happy hunting! :)


Photograph By : Reza Rachmadiananto
Camera : EOS 400D
Lenses : Tamron 17-50 f/2.8 LD XR DiII AF
Filter : Hoya UV (0)

3 comments:

Anonymous said...

Mas Reza,
BTW, klo boleh tau berapa harga souvenir kipas yg mas beli itu (+kotaknya? n klo ga kberatan share juga nama toko/vendor nya, biar ga pusing lagi nyari2nya...

thnks ya infonya..

inside-reza.com said...

Halo...

Thanks udah mampir, harga kipas dan kotaknya saat itu sekitar Rp. 5000

TANPA BERMAKSUD PROMOSI, hanya membatu mademoiselle, saya beli suvenir ini di IDOLA BARU, Lt. Basement AKS 108-109-151

Sebenernya ga perlu pusing, lha di situ semua ada kok yang jualan, tinggal furm yang mana... :)

De Nature Herb Medicine Number 1 said...

obat alami kondiloma akuminata

obat alami kutil di kemaluan

obat untuk kutil di kemaluan kutil di daerah kemaluan

obat kutil pada kelamin kumpulan

obat kutil di kemaluan 

obat virus condyloma

obat tradisional condyloma

obat salep condyloma

www.anabaptistblog.blogspot.com