Tuesday, July 29, 2008

HEY... I'VE GOT A NEW TRIPOD!

Photobucket

Siang ini sehabis makan di luar kantor, iseng mampir ke toko kamera di bilangan Gunung Sahari. Sudah beberapa bulan ini, punya keinginan untuk membeli tripod dengan kualitas yang baik. Sebenarnya saya sudah memiliki Tripod, namun kualitasnya kurang begitu meyakinkan, daripada kehilangan gear photography (yang harganya nggak murah itu) akhirnya harus dipaksakan untuk beli baru dengan kualitas memadai.

Sebelumnya datang ke toko ini, pilihan telah dijatuhkan ke Manfrotto. Research, Googling maupun nanya di beberapa forum fotografi telah dilakukan. Beberapa orang kenalan saya, baik di dunia nyata maupun internet menyarankan untuk tidak setengah2 dalam melakukan investasi pada tripod. Artinya sudah jelas, kalau tidak bagus ya ndak usah beli sekalian, dan sudah jelas kalo mau bagus ya.. mahal pastinya. :)

Oke deh, balik ke toko tersebut, saya langsung menuju ke tripod corner, di mana terdapat beberapa pilihan yang dipajang. Selain Manfrotto, ada beberapa pilihan merk dari negeri Cina. Mungkin 10-15 menit saya sendirian di situ, memilih dan mencoba. Tak berapa lama datang SPB (Sales Promotion Boy) untuk menanyakan apa yang bisa dibantu. Saya bilang butuh Tripod, dan si SPB spontan menanyakan apakah saya suka tavelling, saya jawab itu salah satu hobby saya dan berencana untuk membawa-nya sebagai gear yang wajib dibawa dalam setiap perjalanan :)

Dengan jawaban seperti itu, si SPB menyarakan untuk mengambil Manfrotto 190XPROB, oleh karena bobotnya yang relatif ringan, mungil, namun tetep kuat dengan demikian mudah untuk dibawa bepergian. Oke, setelah berdiskusi saya ambil tripod ini. Saat si SPB mengambil tripod yang baru di gudang, saya sempatkan mencoba Manfrotto 055XPROB. Kebimbangan mulai muncul di hati, saya lihat TAG price-nya, hanya selisih kurang dari Rp. 200 ribu, saya akan memperoleh tripod yang jauh lebih kokoh, lebih tinggi, lebih besar daripada Manfrotto 190XPROB. Tentu saja bukan tanpa masalah, semua yang "serba lebih" tadi harus ditebus dengan bobot yang "lebih berat" 700 gram. Tentu saja ini akan menjadi masalah tersendiri, jika dibawa travelling, hiking, ataupun berwisata. Kalau nekat, siapkan saja Rhreumason atau Koyo panas anti encok! blah... he..he.. :)

Ditambah suggest (yang kalau dipikir agak ngawur...) dari driver kantor yang ikut masuk, akhirnya pilihan jatuh ke Manfrotto 055XPROB. Alasannya simple, lebih besar, lebih kuat dan sepertinya tahan akan lebih lama. Yang jelas dengan dimensi yang lebih besar, akan mampu menahan hembusan angin sepoi-sepoi waktu dibawa ke pantai atau ke gunung untuk memotret landscape, di samping itu rasa confident bahwa tripod ini akan mampu menopang gear saya semakin bertambah.

Lantas bagaimana dengan head-nya? Tanpa Head, tripod ibarat motor tanpa roda, useless alias ndak berguna! Berbeda dengan kebanyakan tripod terutama yang bukan seri professional, biasanya Head & Tripod terkait dalam satu paket.

Oke Next, berbicara tentang kebutuhan, maksud saya tentang hobi memotret, jika memotret menggunakan tripod, saya lebih banyak menghabiskan shutter saya pada landscape, product, night photography & still life. So? saya tidak terlalu membutuhkan kecepatan dalam melakukan komposisi, yg saya butuhkan lebih banyak kepada ke-presisian. Sehingga dengan jelas, untuk sementara atau sampai dengan saat ini ballhead dikesampingkan, jadi kesimpulannya sebagai pasangan Manfrotto 055XPROB dipilihlah Panhead! Manfrotto 804RC2, 3 way Pan Head.


I N F O :
Photographer : Reza Rachmadiananto
Camera : Canon EOS 400D
Lenses : Tamron 17-50mm f/2.8 XR Di II
Flash : Nissin Di622
Filter : Hoya UV

2 comments:

Anonymous said...

gubrak, mahal juga yak...

Ama velbon bagus mana bro, kemarin liat velbon 600rb jadi pengen beli.. tapi setelah dipikir2 apakah benar saya membutuhkan tripod? lha wong street "fotografer"

inside-reza.com said...

Hello Ma Brotha...

:D

Yah namanya barang fotografi, dari dulu sampe jaman sekarang ga ada yg murah.

Beberapa temen di Kaskus & FN memberikan saran yang hampir sama, khusus untuk tripod beli satu untuk selamanya, meski Body dan lensa even Agama mu berubah tripod itu akan kepake.

Soal dibandingkan bagus mana sama velbon yg Rp. 600 k, saya nggak ngerti juga. Masalahnya kalo kaya gini kan tergantung kebutuhan, Velbon sendiri bukan nama asing sebagai pembuat tripod, dan bahkan serie el carnegie harganya di atas 3 juta rupiah...

Aku wis sempet nyobo tripod ini, uenak tenan... enteng (soalnya terbuat dari carbon).. tapi mak... harganya gak kuku.. deh. Itupun belum termasuk headnya!

Soal butuh tripod? mmm piye ya? banyak lho yg bilang aksesoris utama dalam fotografi ya tripod! sebelum beli tas, filter dsb... Street fotografer, aku yakin kalo motret city light malem-malem yo butuh... kalo nggak pengen shake.. hehehehe